Suatu hari, saya jalan ke sebuah toko buku Gramedia terbesar di kota saya bareng teman yang kebetulan berbeda agama dengan saya. Setelah mencari - cari buku yang ingin saya beli lalu saya menyempatkan diri untuk melihat - lihat buku agama. Ketika asyik membolak balik buku agama yang menurut saya menarik, tiba - tiba teman saya memukul pundak saya. Lalu sambil tersenyum dia mengajak saya ke lokasi penjualan buku - buku agama yang dia anut.
Saya sambil kebingungan lalu bertanya "Ada Apa?". Masih sambil tersenyum dia berkata kepada saya "Coba cari disini satu buku saja yang membahas tentang agamamu.". Lalu saya menimpali "Memangnya kenapa?". Lalu dia kembali membawa saya menuju tempat penjualan buku agama yang saya imani lalu menunjuk beberapa buku yang judulnya memang sangat provokatif dan menyerang agama yang dia anut. Tiba - tiba saya paham apa yang dia maksudkan. Lalu saya sambil tersenyum sambil sedikit berbisik mengatakan kepadanya "Ah... itu hanya sekedar untuk menguatkan iman saja!"
Dia cuma tersenyum lalu mengajak saya turun ke bawah ke sebuah gerai makanan cepat saji. Sambil menyerumput kopi, lalu dia mulai bertanya pada saya : "Apakah dalam agamamu cara untuk memperkuat iman adalah dengan cara menyerang kepercayaan orang lain ?". Wah tiba - tiba saya jadi serba salah lalu menjawab sekenanya "Beberapa orang mungkin berpikir seperti itu agar menjaga umat dari murtad". Dengan gaya santainya lalu dia menimpali "Bukankah dalam agamamu dikatakan bawah Untukmu Agamamu dan Untukku Agamaku.". Aku lalu menjawab "Ya memang seperti itu."
Kemudian dia kembali bertanya "Lalu mengapa ketika seorang pendeta di amerika mengomentari agamamu, banyak penganut agamamu yang ribut bahkan ingin membunuh pendeta itu?" Dengan sigap saya menjawab "Karena itu pelecehan bro..." Mendengar jawabanku lalu dia mengatakan "Dengan menjual buku - buku yang menyerang agamaku itu di tempat umum seperti toko buku ini dimana semua orang bisa melihat termasuk para pemeluk agama yang ku anut, bukankah itu sama saja dengan KU USIK AGAMAMU, JANGAN USIK AGAMAKU! " kemudian dia mengakhiri pembicaraan kami "Ah sudahlah.... gak usah ditanggapi. Kalau itu salah satu cara untuk mempertebal iman, semoga iman mereka memang semakin dikuatkan"
Sebuah akhir pembicaraan yang saya rasa sangat menyudutkan saya. Tapi saya maklumi perasaannya.
Sejatinya kita beragama adalah untuk menuntun kita menjadi manusia yang benar khususnya benar dalam hubungan dengan sang pencipta dan antar sesama manusia agar kedamain yang hakiki terwujud dimuka bumi ini. Saya mungkin satu dari sedikit orang yang mau bersahabat dengan orang yang berbeda keyakinan dengan saya. Walau banyak orang yang mencibir dan mengatakan bahwa sebenarnya saya tidak pantas bergaul dan bersahabat dengan orang yang tidak seiman. Tapi bagi saya, saya bersahabat dengan pribadinya bukan keyakinannya,
Bagi saya, jalan satu - satunya menuju surga hanyalah berbuat baik kepada semua manusia tanpa memandang suku, agam dan ras. Karena perbedaan adalah keniscayaan yang memang sudah ditetapkan oleh sang pencipta. Memang dalam perjalan semua gama ada cerita peperangan, penindasan dan bagian drama saling curiga. Tapi itu terjadi pada masanya dengan alasan yang jelas.
Lalu mengapa di jaman ini dimana kita hidup berdampingan dengan damai kita masih harus saling curiga, mengolok - olok dan saling menyerang kepercayan orang lain? Bagi saya itu tidak lebih dari hanya sekedar sifat ke kanak - kanakan semata bukan cerminan dari kekuatan iman seseorang akan agamanya. Justru menurut saya itu menjukkan tipisnya iman yang dia miliki sehingga satu - satunya jalan untuknya agar terlihat "beriman besar" adalah dengan mengolok - olok agama orang lain. Oleh karena itu tak ada alasan buat saya untuk tidak mengucapkan selamat beribadah pada semua orang yang merayakannya. Termasuk anda semua yang membaca tulisan ini.
Sedikit catatan kecil dari hubungan baik dua orang sahabat yang berbeda keyakinan.
-AKK_
info Menarik Guys,\(^0^)/ \(^0^)/ Comen and follow back guys www.akhmadraauf.blogspot.com
ReplyDeletekeren....
ReplyDeleteuntuku agamaku, untukmu agamamu...
itu yg betul..