Dalam konteks yang dibahas dalam trit ini, mereka yang membenci Jokowi - Ahok dan menganggap pasangan ini berbahaya adalah mereka yang merasa dirugikan Jokowi - Ahok atas perubahan-perubahan signifikan yang ada yang sifatnya positif dan bermanfaat untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Mereka yang karena Jokowi - Ahok urusan fulusnya terganggu, mereka yang karena Jokowi - Ahok urusan tahta kekuasaannya terganggu, mereka yang karena Jokowi - Ahok gak bisa hidup tenang. Mereka yang merasa terusik oleh Jokowi - Ahok!
Mereka Ini Para Pembenci Duet Jokowi - AhokInilah daftar ragam sosok yang membenci Jokowi dan Ahok serta menganggap Jokowi - Ahok berbahaya karena mengancam praktek nakal mereka, ragam kecurangan mereka, penyimpangan hingga pendzoliman yang merugikan pemerintah dan rakyat Jakarta:
01. Oknum pegawai pemerintahan yang biasa korupsi mencuri uang milik rakyat Jakarta.
Mereka yang seperti tikus rakus, yang suka mencuri uang rakyat. Yang ahli melakukan mark up anggaran dan kongkalingkong agar kantong pribadi terus semakin tebal dan tebal, meskipun dari uang haram.Naudzubillah. Sekarang semua urusan serba transparansi, yang berlaku curang nguntungin diri sendiri pasti bakal kena sikat.
02. Oknum pegawai pemerintahan yang biasa melakukan pungutan liar atau pungli.
Berapa duit yang mereka hasilkan tiap hari dari tarikan ilegal alias pungli ketika masyarakat mengurus KTP, KK, sertifikat tanah, akte kelahiran, dll? Banyak dah. Nah di era Jokowi, praktek pungli seperti ini berusaha diberantas. Sekarang gak sekedar sistem pelayanan yang dibenahi, bahkan wajah kantor-kantor pelayanan pun dibenahi. Ngurus legalitas ini dan itu gak ribet lagi kaya dulu. Pengawasan terhadap pungli oleh para oknum begitu ketat.
03. Pengusaha bajaj, metromini, bus kota yang menolak aturan standar kelayakan jalan.
Pengusaha moda transporatasi umum seperti bis kota, metromini ataupun bajaj banyak yang tidak memperhatikan perkara kelayakan jalan dari armada mereka. Dalam sebuah hasil penelitian, lebih dari 50% bis kota di Jakarta tidak layak jalan. Mulai dari kondisi bis yang sudah banyak kerusakan, asap knalpot yang seperti cerobong pabrik hingga pengemudi yang ugal-ugalan tentunya bikin kondisi jalanan di Jakarta makin tidak nyaman untuk dilalui.
04. Preman pasar hingga preman pusat perbelanjaan yang suka malak para pedagang.
Di era Jokowi - Ahok, pemerintah DKI Jakarta berkoordinasi dengan Polri melakukan berbagai tindakan represif berupa razia preman-preman yang mangkal diberbagai sudut kota Jakarta. Masyarakat jadi lebih tenang, pedagang lebih tenang dalam beraktivitas sehari-hari. Jakarta jadi lebih nyaman, minim gangguan preman.
05. Pemilik kendaraan yang suka parkir di area dilarang parkir hingga masuk jalur busway.
Jakarta menjadi semrawut dan macet dimana-mana tak luput dari kebiasaan buruk sebagian pemilik kendaraan bermotor yang memarkir kendaraan mereka bukan pada tempatnya. Pemerintah Jakarta bekerjasama dengan Polri dan Dishub akhirnya melakukan tindakan tegas melakukan razia rutin berupa cabut pentil dan gembok ban.
06. Pegawai negeri dan pemerintahan yang doyan bolos dan ngelayap waktu jam kerja.
Beberapa kali sidak yang dilakukan oleh Jokowi menemukan fakta bahwa banyak kursi-kursi kosong di kantor-kantor pemeritah dan kantor pelayanan masyarakat karena pegawainya banyak yang bolos ngelayap ke mall dan berbagai tempat lainnya ketika jam kerja. Alhasil, peringatan keras pun dilayangkan atas pelanggaran mereka ini.
07. Oknum koruptor yang ada di legislatif yang nakal dan suka bikin anggaran siluman.
Jokowi dan Ahok bekerja keras untuk menggiring semua sistem yang berkaitan dengan pembangunan termasuk alokasi anggarannya untuk se-transparan mungkin. Di video Pemda DKI kita sering temukan para kabag yang tak bisa menjelaskan berbagai anggaran irasional yang mereka buat. ketauan mark up-nya, ketauan jelas korupsinya.
08. Oknum pegawai negeri sipil yang pemalas, telat datang ngantor tapi pulang paling awal.
Inilah yang menghambat kemajuan Jakarta. Mereka yang ngejar-ngejar posisi PNS karena tergiur dengan gaji dan tunjangan yang ada, namun pengabdian yang mereka lakukan adalah sebaliknya. Hobby makan gaji buta!
09. Pendatang dari daerah yang suka mendirikan bangunan ilegal di tanah milik pemerintah.
Di era Jokowi - Ahok, satu persatu warga yang bermukim di kawasan ilegal milik pemerintah di pindahkan ke rusun-rusun yang disediakan pemerintah. Yang kadang membuat geregetan adalah mereka yang secara hukum de facto de yure tidak punya hak untuk tinggal di atas tanah-tanah milik pemerintah malah menuntut kompensasi-kompensasi yang ibarat peribahasa "diberi hati merogoh dompet". Warga dikondisikan untuk sadar hukum.
10. Pelaksana tender yang suka malas-malasan dalam mengerjakan proyek pemerintah.
Nah ini dia salah satu kebiasaan Jokowi sejak masih menjabat sebagai walikota Solo, beliau selalu terjun ke lapangan mengawasi semua aktifitas proyek-proyek pemerintah terkait pembangunan dan lain sebagainya. Susah bagi para pelaku tender untuk maen nakal dan malas-malasan atau molor dalam menjalankan proyek yang ada. Semua terus dikontrol sesuai masterplan yang ada. Kalau pemegang tender ngawur, bisa out kena tendang.
11. Pemilik rumah sakit dan dokter yang kurang peduli dengan penderitaan rakyat kecil.
Betapa banyak kasus yang kita temukan, ketika warga-warga miskin meninggal dalam keadaan nestapa ataupun menderita di dalam rumahnya yang reyot dikarenakan mereka ditolak pihak rumah sakit ketika mereka ingin berobat. Nyawa tak lagi berarti ketika nominal fulus yang dipatok pihak rumah sakit tidak sanggup mereka penuhi. Alhasil program-program seperti KJS dianggap merugikan bagi sebagian pengelola rumah sakit di Jakarta. Sumpah jabatan seorang dokter pun akhirnya banyak yang menjadi pepesan kosong, sekedar bagian formalitas.
12. Para PSK dan waria bandel yang mangkal dan beroperasi di areal-areal publik.
Termasuk penertiban terhadap para PSK dan waria yang menjajakan diri di areal-areal publik pun tak luput dari kebijakan Jokowi - Ahok. Bayangkan gan, jika mereka dibiarkan begitu saja tanpa adanya penertiban dan pembinaan, maka jelas akan berpengaruh pada moralitas masyarakat. Terlebih mangkal di area publik, aktivitas mereka menjadi konsumsi publik, dari anak kecil sampai orang dewasa, makin banyak yang 'doyan jajan'.
13. Para warga masyarakat yang hobby buang sampah sembarangan.
Penertiban dan penyuluhan terkait kebersihan terus dilakukan, termasuk diberlakukannya peraturan berupa denda buang sampah sembarangan antara 500 ribu hingga 50 juta rupiah tentu saja membuat Jokowi tidak disukai warga yang tak perduli akan kebersihan atau banjir karena hobby-nya buang sampah sembarangan.
Source
memang bener itu sob. hehehe
ReplyDeletesangat setuju dengan pemaparan agan, pegawai korup emang perlu dbrantas!
ReplyDeletemantap brow...sangat setuju kalau bgitu
ReplyDeletehttp://thazbhy.blogspot.com/
wah tapi saya suka ama jokowi mas , haha :D
ReplyDeletesetuju bnget :)
ReplyDelete